Sunday, May 20, 2018

Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

Diera perkembangan teknologi sepi sekarang ini,masyarakat dituntut agar lebih cepat tanggap dalam mengaplikasikan segala sesuatu yang bersifat personal atau pun umum. Tak dapat dipungkiri, tuntutan dunia kerja yang dinamis membuat sebagian masyarakat Indonesia rela mengorbankan kebersamaan dalam keluarga. Oleh sebab itu KEMDIKBUD mencanangkan program 'Sahabat Keluarga' guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran orang tua dalam dunia pendidikan.
Untuk lebihlengkapnya,kunjungi website http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
KEMDIKBUD melalu buku yang diterbikan yang bertajuk 'Menjadi Orang Tua Hebat' mengisyaratkan bahwa pendidikan anak bisa dilakukan baik diruang lingkup formal atau pun yang bersifat pribadi,dalam hal ini pelibatan keluarga.

Keluarga memiliki peran penting dalam hal pendidikan. Pembentukan karakter anak bisa dipupuk semenjak dini dilingkungan keluarga. Pemahaman tentang ilmu pengetahuan umum bisa diterapkan bersama untuk mengisi waktu luang anak sepulang sekolah.

Arus moderenisasi mengharuskan orang tua lebih selektif dalam memilih tontonan bagi anak agar tak menjebak karakter anak pada tontonannya. Mendampingi dan mengarahkan anak agar memilih kegiatan yang lebih bersifat sosial untuk membangun kesadaran anak tentang pentingnya bersosialisasi.
Tayangan media elektronik dan ramainya sosial media pun baiknya difilterisasi oleh orang tua.

Beberapa contoh tayang televisi yang membahayakan perkembangan pisiologis anak:
1.Infotaiment
2.Program tayangan reality show percintaaan
3.Program sinetron percintaan

Berbahayanya program televisi diatas bagi pembentukan visi seorang anak. Jejak peristiwa dalam sebuah acara televisi mau pun sosial media yang berkembang dapat mempengaruhi cara pemikiran sianak, dan yang lebih buruk lagi sianak akan meniru apa pun yang dilihatnya dalam tayangan media elektronik. Perkembangan mental sianak bisa terganggu dan sianak bisa jadi apa pun yang ditontonnya.

Namun bila orang tua memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki kebersamaan bersama keleuarga,niscaya akan ada cara yang bisa ditempuh. Mungkin dalam teorinya terasa sangat mudah untuk dilaksanakan, namun pada penyelenggaraanya akan terasa sulit. Namun untuk bisa mengubah kebiasaan maka tak ada salahnya mencoba demi kualitas kebersamaan dalam rangka menyukseskan program pemerintah dalam hal ini KEMDIKBUD untuk meningkatkan mutu pendidikan anak Indonesia.

Pada kenyataanya,baik-buruknya kualitas seorang anak bisa diukur dari cara kedua orang tuanya dalam menerapkan pendidikan dirumah.
Menilik kejadian akhir-akhir ini. Banyak peristiwa yang melibatkan anak dalam kriminalitas.
Untuk itu pemerintah khususnya KEMDIKBUD meluncurkan buku yang bisa dijadikan sumber referensi bagi orang tua. Dengan demikian pemerintah berharap masyarakat khususnya para orang tua bisa mempelajari dasar-dasar pokok permasalahan pendidikan anak. 

Pokok-pokok penting penguasaan emosi anak dan cara pergaulan yang positiv bisa diterapkan dirumah. Jadikan keluarga orang-orang yang pertama kali memahami keluhan anak. Karena anak akan merasakan kenyamanan untuk bercerita masalah disekolah atau bahkan menyangkut masalah pribadi sianak tersebut sehingga keluargalah yang pertama kali mengetahui permasalahan sianak. Tentunya dengan cara kekinian. 

Dengan menerapkan program yang dibentuk sendiri oleh orang tua, pemerintah berharap menyatukan visi dan misi yang sama untuk membentuk kesinambungan mengenai perbaikan kualitas pendidikan.

Tak ada salahnya mengajak anak berlibur dan memberinya pemahaman tentang dunia luar. Sembari bersanti,orang tua bisa mencuri kata dengan memasukan wejangan pada anak dengan cara yang menyenangkan. Cara ini bisa jadi cara yang ampuh agar anak tidak jenuh dalam menelaah ucapan orang tuanya. 

#SahabatKeluarga 


Kunjungi website resmi KEMDIKBUD di:http://sahabatkeluarga.kemdikbudhttp://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.go.id

No comments:

Post a Comment