Baca juga:
6 Kandungan Gizi Yang Terdapat Pada Daun Kelor
Salam hangat sobat. Dibulan suci ramadhan ini semoga kita selalu dilimpahkan ampunan serta keselamatan..Aamiin.
Ngomongin soal 'suci'. Dulu waktu sekolah, ada ekstrakulikuler yang lumayan bikin nyengir-nyengir sendiri kalau diingat kembali. Ya, 'pramuka'. Ekstrakulikuler yang menerapkan pelatihan layaknya militer.
Lalu apa hubungannya dengan kata 'suci' yang saya sebutkan?
Jadi gini. Dalam kepramukaan ada 10 aturan tertulis yang harus ditaati oleh setiap anggotanya.
Didalam aturan tersebut ada hal-hal pokok tentang kewajiban seorang pramuka. Dasa darma namanya.
Darma terakhir menyebutkan bahwa seorang pramuka harus,"suci dalam pikiran,perkataan dan perbuatan."
Lalu apakah janji ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya,"relativ."
Siapa saja yang pernah ikut keanggotaan pramuka mungkin sudah lupa betapa luhur dan bermaknanya janji seorang pramuka. Namun segala janji yang pernah diucapkan itu kini sudah terlupakan. Seperti janjimu padaku. Apa sih? Lupakan!
Kembali pada pembahasan tentang pramuka. Abaikan curhat colongan diatas.
Saya ingin mengungkapkan keprihatinan saya tentang pramuka yang akhir-akhir ini dijadikan bahan candaan dimedia sosial akibat dari oknum yang mencoreng nilai luhur pramuka.
Mungkin pramuka memiliki pelatihan yang terbilang cukup keras seperti militer saja. Namun hal ini bertujuan untuk membentuk karakter para anggotanya agar jadi pribadi yang lebih disiplin serta memiliki jiwa besar dalam menghadapai tantangan kedepannya.
Penggemblengan adalah kunci utama bagi anggota pramuka agar bisa menyikapi segala permasalahan dan menjadikan mereka peduli sekitar. Saling menolong sesama menjadi prioritas seorang pramuka.
Apa pun penilaian orang tentang pramuka, baik itu positifnya atau pun negatifnya..kita seyogyanya mengharga sebuah gerakan kepanduan yang susah payah didirikan oleh Bapak Pandu Sedunia yakni Robbert Baden Powell.
-Terima Kasih
Baru-baru ini dunia maya dikejutkan dengan rilisnya trailer film produksi hollywood yang dibintangi aktor asal Indonesia Iko Uwais. Dalam trailer berdurasi kurang-lebih 2 menit 4 detik itu memperlihatkan beberapa adegan yang menunjukan kepiawaian Iko dalam berakting.
Tak bisa dipungkiri bahwa Iko Uwais mulai menjadi bintang baru dikancah perfilman Hollywood yang layak diperhitungkan. Berkaca pada film-film terdahulu yang ia bintangi selalu sukses dipasar domestik atau pun global, bisa jadi ia akan kebanjiran tawaran dari sineas-sineas Hollywood lainya.
Saya pribadi adalah penggemar film-film yang dibintangi pria kelahiran tahun 1983 ini. Karismanya sebagai ahli seni bela diri membuat saya terpukau. Dan dalam film terbarunya yang bertajuk Mille 22, Iko berperan sebagai Li Noor seseorang yang menyimpan rahasia sensitif dan bisa membahayakan dirinya sendiri.
Adegan gebuk-gebukan khas Iko tak ketinggalan. Pun sama halanya dengan adegan tembak-tembakan khas Hollywood masih mendominasi trailer. Rencananya film besutan sutradara Peter Berg ini akan tayang pada 3 agustus tahun ini.
Berkolaborasi dengan bintang-bintang besar seperti Mark Wahlber dan Ronda Rosey tak membuat Iko tinggi hati. Ia tetap memperlihatkan kearifan lokal dengan memperlihatkan kemampuan bela diri silatnya.
Bahkan didalam negeri film ini sudah diantisipasi sejak kemunculan teasernya diyoutube. Publik tak sabar menyaksikan Iko beradu akting dengan bintang sekelas Mark Wahlberg.
Sambil menunggu film Mille 22 tayang dibioskop. Tak ada salahnya kita tonton ulang beberapa film yang dibintangi bang Iko yang paling berkesan menurut saya;
1.Merantau;
Film pertama besutan sutradara Garetes Huw Evans ini memkliki daya tarik tersendiri. Meski beberapa adegan dalam film ini memiliki kemiripan dengan film Ong Bak dari Thailand yang dibintangi Tonny Jaa.
2.The Raid a.k.a Serbuan Maut;
Ini film yang paling saya cintai diantara film-film Iko yang lainya. Berbeda dengan film Merantau, film ini lebih intense. Memperlihatkan kebrutalan seni bela diri silat. Dalam film ini Anda akan diajak untuk menahan nafas ketika sekelompok pasukan taktis harus terjebak disebuah gedung tempat berkumpul para gembong penjahat.
3.Headshot;
Ketiga dan terakhir. Film ini lebih kompleks. Tak hanya memasang plot sebuah gedung, namun juga kita dibawa berkeliling hutan,pantai,rumah sakit bahkan gudang tempat persembunyan para penjahat. Adegan pertarungannya pun lebih bervariasi..mulai dari pakai pistol,pisau bahkan batang pohon.
Demikian ulasan tentang film yang dibintangi Iko Uwais. Semoga bermanfaat bagi Anda penggemar film aksi.
Akhir kata, wassallam
https://pentingbelajar.wordpress.com/asas-asas-pendidikan/asas-tut-wuri-handayani/
Dalam dunia pendidikan kita mengenal semboyan yang dicetuskan olah dua orang Bapak pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantara dan disempurnakan oleh R.M.P Sastrokartono. Dan bunyi semboyannya sebagai berikut;
1.Tut Wuri Handayani, mengandung arti, dari belakang seorang guru harus memberi dorongan dan arahan,
(Point pertama ini diciptakan oleh Ki Hadjar Dewantara)
2.Ing Madya Mangun Karsa, dan bila diterjemahkan berarti, ditengah atau diantara murid, seorang guru harus menciptakan ide,
(Point kedua diciptakan oleh R.M.P Sastrokartono)
3.Ing Ngarsa Sang Tulada, artinya, didepan seorang guru harus menjadi contoh sekaligus teladan bagi anak didiknya.
(Sama seperti point kedua, akhir dari semboyan ini pun diciptakan oleh R.M.P Sastrokartono.)
-Dikutip dari laman www.google.co.id/
Pada suatu ketika, seorang guru begitu disegani karena karisma dan dedikasinya. Ketika kita bertatap muka dijam sekolah atau diluar jam sekolah sekali pun kita enggan menatap wajahnya secara langsung karena takut dibilang ga sopan. Dulu murid tak berani melawan guru, tapi kini guru lah yang segan pada murid. Dunia Terbalik.
Sebelum ramai media sosial dan media informasi elektronik lainnya, jarang kita mendengar orang tua murid melaporkan guru anaknya pada pihak yang berwajib. Dan sebaliknya belum pernah saya mendengar seorang murid menganiaya gurunya karena hal yang sepele. Dunia Terbalik.
Padahal jika menilik semboyan diatas, tugas seorang guru itu bagaikan orang tua ketiga setelah ibu dan bapak. Didikanya, ketekunannya dan juga kasih sayangnya dan banyak lagi.
"Tapi kan..tapi kan..tapi kan mereka dibayar.." ucap adik-adik pada abang-abang tukang jualan gambar Power Rangers dihalaman sekolah.
"Ya! Memang mereka mendapakan upah. Tapi kan..tapi kan..tapi kan itu buah jerih payah mereka. Apa kamu rela ketika kamu kerja banting tulang bahkan sampai banting pintu lemari kemudian tak dibayar? Enggak kan?" Jawab abang-abang tersebut.
Lalau apakah ketika tau mereka diberi upah kita lalu mengurangi rasa hormat kita pada seorang guru. Bahkan ketika lulus sekolah nanti, dia tetap gurumu. Ilmunya masih nempel diotak kita. Entahlah dengan ilmu sejarah, tak tahu kemana ilmu geografi.. Namun ilmu matematika-aljabar masih bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menghitung hutang misalnya.
Tugas guru diera modern seperti sekarang ini jauh lebih kompleks. Dulu belum ada yang namanya,
"ini Ani, ini Budi, Ani dan Budi ketauan mojok dibelakang sekolah."
Lalu siapa yang harus disalahkan ketika Ani dan Budi kebablasan. Guru kah? Orang tua kah? Atau tekhnologi kah? Semua kembali pada diri masing-masing.
Tugas Penting Guru:
Lupakan soal Ani dan Budi diatas. Kembali pada kewajiban yang dibebankan orang tua pada guru. Bukan hanya mengajarkan teori rumus fisika atau mengajarkan letak benua Amerika, bukan.. Tugas seorang guru lebih dari itu. Mereka dengan telaten membentuk karakter seorang siswa menjadi lebih beretika. Lebih menghargai orang lain ketika bersosialisasi.
Ada yang mampu menyerap ilmunya, ada juga yang bebal. Tergantung pergaulan sianaknya itu sendiri ketika diluar sekolah.
Yang patut kita teladani dari seorang guru ialah tekadnya mencerdaskan anak bangsa mampu mencetak manusia unggul, sebagai contoh nyata adalah Bapak.Prof.Baharudin Jusup Habbibi yang mampu bersaing dengan dunia barat dalam hal tekhnologi dirgantara. Ia tak pernah melupakan jasa pendidiknya semasa disekolah.
Akhir kata, "Terpujilah wahai engkau Ibu-Bapak Guru..Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku."